LWZ6MWNdMaNcMqZ4MqN7Map7yTUfATofA6YbyaV=
Pengertian Teks Eksplanasi, Struktur, Ciri dan Contohnya


Pengertian Teks Eksplanasi, Struktur, Ciri dan Contohnya

Teks Eksplanasi

Teks Eksplanasi - Terdapat banyak jenis teks yang telah ada sepanjang waktu, salah satunya adalah teks eksplanasi. Tapi, apakah kamu tahu apa itu teks eksplanasi? Kamu mungkin pernah membaca artikel tentang bencana alam di media massa, itulah contoh teks eksplanasi. Teks seperti ini bisa ditemukan di banyak buku teks dan juga di media berita, seperti buku IPA, geografi, dan sejarah di sekolah. Untuk lebih lengkap dan jelas, mari kita lihat lebih dekat contoh teks eksplanasi lengkap yang mencakup deskripsi sebagai berikut: Sebelum melihat contoh teks deskriptif, terlebih dahulu kamu perlu mengetahui tentang pengertian, struktur, jenis, dan ciri-ciri teks eksplanasi seperti yang disebutkan di atas. 

Pengertian Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi adalah teks yang menjelaskan tentang proses terjadinya suatu peristiwa, dengan menyertakan alasan dan metode yang digunakan. Peristiwa tersebut dapat berupa fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, atau yang lainnya. Teks ini memiliki tujuan untuk menggambarkan peristiwa yang terjadi dengan jelas dan terperinci, sehingga pembaca dapat memahami apa yang sedang dijelaskan. 

Struktur dari teks eksplanasi terdiri dari identifikasi peristiwa, deskripsi peristiwa, pola dan hasil deret waktu yang rinci, dan tinjauan peristiwa. Teks eksplanasi juga termasuk dalam jenis teks fakta, dan lebih mirip sebuah pernyataan daripada teks yang berisi perintah atau instruksi. Namun, pengertian teks eksplanasi dapat bervariasi tergantung siapa yang memahaminya.

Pengertian Teks Eksplanasi, Struktur, Ciri, Contoh, Jenis dan Cara Membuatnya
Pengertian Teks Eksplanasi, Struktur, Ciri, Contoh, Jenis dan Cara Membuatnya


Berikut ini beberapa pendapat tentang pengertian teks eksplanasi menurut para ahli:

1. Pardiyono

Menurut Pardiyono, teks eksplanasi merupakan cara untuk menjelaskan bagaimana suatu gejala alam terjadi. Gejala ini tidak hanya terbatas pada fenomena alam, tetapi juga bisa merujuk pada fenomena sosial.

2. Knapp and Watkins

Berbeda dengan pendapat Knapp dan Watkins, teks deskriptif diartikan sebagai teks yang menggambarkan suatu fenomena dari dua sisi. Sisi pertama lebih menekankan bagaimana dan mengapa fenomena tersebut terjadi, sedangkan sisi kedua lebih menekankan apa yang dapat terjadi dalam teks eksplanasi.

3. Tomi Rianto

Menurut Tomi Rianto, teks eksplanasi adalah jenis teks yang memberikan penjelasan tentang mengapa dan bagaimana suatu peristiwa terjadi. Peristiwa tersebut dapat berupa fenomena alam, sosial, budaya, ilmiah, atau yang lainnya.

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah disebutkan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa teks eksplanasi adalah jenis teks yang bertujuan untuk menjelaskan atau mencoba menjelaskan proses terjadinya suatu fenomena. Setiap fenomena atau peristiwa memiliki sebab, akibat, dan proses yang saling terkait. Teks ini biasanya disusun secara kronologis dan mencakup sebab dan akibat, serta didasarkan pada bukti-bukti ilmiah atau teoretis. 

Tujuan dari teks ini adalah untuk melaporkan secara jelas langkah-langkah dan proses yang terkait dengan fenomena tersebut, termasuk menjelaskan mengapa hal itu bisa terjadi. Penjelasan yang baik harus disampaikan dengan kata-kata yang sederhana sehingga mudah dipahami oleh pembaca. Efektivitas dan daya tarik dari teks ini juga tergantung pada tingkat pemahaman pembaca.

Struktur Teks Eksplanasi

Jika dilihat dari strukturnya, teks deskriptif memiliki beberapa urutan penting yang perlu diperhatikan. Apa saja urutan tersebut? Berikut ini adalah ulasannya:

1. Judul

Seperti halnya teks lainnya, teks deskriptif juga membutuhkan judul yang jelas dan singkat. Judul harus menggambarkan dengan tepat apa yang akan dibahas dalam teks, jangan terlalu panjang sehingga menghilangkan esensi dari apa yang akan dideskripsikan. Dalam menulis judul, Anda bisa mencoba menyertakan poin-poin penting tentang fenomena yang akan dijelaskan dalam teks. Pastikan judul tersebut menarik dan membuat pembaca penasaran untuk membaca lebih lanjut.

2. Pernyataan Umum

Setelah judul, tahap selanjutnya dalam struktur teks deskriptif adalah memasukkan pernyataan umum. Pernyataan umum ini merupakan bagian awal dari teks yang memberikan informasi sederhana tentang fenomena yang akan dibahas. Anda bisa memulainya dengan menjelaskan mengapa fenomena tersebut terjadi, atau mengapa hanya terjadi pada saat ini, bukan di masa lalu atau di masa yang akan datang. Dengan demikian, pernyataan umum ini akan memberikan gambaran umum tentang fenomena yang akan dibahas dalam teks.

3. Menjelaskan Urutan Sebab dan Akibat

Inti dari teks eksplanasi adalah penjelasan kausalitas atau sebab-akibat dari fenomena yang dibahas. Pada bagian ini, Anda harus memberikan penjelasan yang lebih terperinci tentang proses terjadinya fenomena tersebut. Mulailah dengan menjelaskan tahap-tahap sebelum fenomena tersebut terjadi, kemudian bahas dampak yang ditimbulkan oleh fenomena tersebut. Selanjutnya, jelaskan bagaimana cara menghadapi fenomena yang sama ketika terulang di masa depan. Dengan demikian, pembaca akan memahami dengan lebih jelas proses terjadinya fenomena dan cara menangani fenomena tersebut jika terjadi kembali.

4. Interpretasi

Bagian interpretasi dari teks deskriptif merupakan tempat dimana Anda dapat menyertakan pendapat dan perspektif pribadi Anda, yang didasarkan pada deskripsi data dan fenomena yang telah dibahas sebelumnya. Setelah itu, tutup teks dengan kesimpulan yang singkat, padat, dan jelas. Kesimpulan ini merupakan bagian penting dari teks yang bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pembaca tentang fenomena yang telah dibahas. Dalam menulis teks deskriptif, sebaiknya hindari menggunakan bahasa lokal atau istilah yang mungkin tidak familiar bagi pembaca. Dengan demikian, teks akan lebih mudah dipahami oleh pembaca.

Ciri-ciri Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi memiliki beberapa ciri khas atau karakteristik yang membedakannya dari jenis teks lainnya. Berikut ini adalah beberapa ciri spesifik teks eksplanasi:
  1. Menggambarkan proses terjadinya suatu fenomena: Teks eksplanasi bertujuan untuk menjelaskan proses terjadinya suatu fenomena, baik itu fenomena alam, sosial, ilmiah, atau budaya.
  2. Mencakup sebab dan akibat: Teks eksplanasi biasanya mencakup sebab-sebab yang menyebabkan terjadinya fenomena tersebut, serta akibat-akibat yang ditimbulkan oleh fenomena tersebut.
  3. Disusun secara kronologis: Teks eksplanasi biasanya disusun secara kronologis, yaitu dengan menyajikan proses terjadinya fenomena dari awal hingga akhir.
  4. Menggunakan bahasa yang sederhana: Teks eksplanasi sebaiknya ditulis dengan bahasa yang sederhana agar mudah dipahami oleh pembaca.
  5. Menggunakan bukti-bukti ilmiah atau teoretis: Teks eksplanasi harus didasarkan pada bukti-bukti ilmiah atau teoretis yang dapat memperkuat argumen atau penjelasan yang disajikan dalam teks.

Baca Juga: Jasa Skripsi

Jenis-jenis Teks Eksplanasi

Dalam praktiknya, teks eksplanasi memiliki beberapa jenis yang dapat dibedakan berdasarkan tujuan atau sasaran penjelasannya. Berikut ini adalah beberapa jenis teks eksplanasi:

1. Teks Eksplanasi Sequential

Salah satu jenis teks eksplanasi yang menjelaskan secara terperinci tahapan-tahapan suatu fenomena adalah teks eksplanasi proses. Contohnya, teks yang menjelaskan urutan daur hidup rantai makanan. Teks ini membahas tahapan-tahapan dari awal hingga akhir proses terjadinya suatu fenomena, dengan memberikan penjelasan yang detail tentang setiap tahapannya. Teks eksplanasi proses ini sangat bermanfaat bagi pembaca yang ingin memahami secara lebih jelas bagaimana suatu proses terjadi.

2. Teks Eksplanasi Faktorial

Salah satu jenis teks eksplanasi yang membahas efek dan konsekuensi dari suatu proses adalah teks eksplanasi fenomena sosial. Contohnya, teks yang menggambarkan dampak penjajahan. Teks ini memberikan penjelasan tentang bagaimana suatu proses terjadi, serta dampak yang ditimbulkan oleh proses tersebut terhadap masyarakat. Teks eksplanasi fenomena sosial ini sangat bermanfaat bagi pembaca yang ingin memahami lebih jelas bagaimana suatu proses sosial terjadi, serta dampak yang ditimbulkan oleh proses tersebut terhadap masyarakat.

3. Teks Eksplanasi Teoritis

Teks eksplanasi fenomena alam merupakan jenis teks yang memberikan penjelasan tentang fenomena alam yang terjadi di dunia. Teks ini juga bisa mengandung spekulasi tentang potensi yang terkandung di balik fenomena alam tersebut. Sebagai contoh, jika Gunung Merapi meletus, ada kemungkinan bahwa fenomena alam lain yang lebih dahsyat dapat terjadi sebagai akibatnya. Teks eksplanasi fenomena alam ini sangat bermanfaat bagi pembaca yang ingin memahami lebih jelas fenomena alam yang terjadi di dunia, serta potensi yang terkandung di balik fenomena tersebut.

4. Teks Eksplanasi Kausal

Teks eksplanasi adalah jenis teks yang memberikan penjelasan tentang sebab atau faktor yang menyebabkan suatu perubahan terjadi secara bertahap. Sebagai contoh, teks yang menjelaskan proses longsor. Teks ini memberikan penjelasan tentang faktor-faktor yang menyebabkan longsor terjadi, serta tahapan-tahapan yang terlibat dalam proses tersebut. Teks eksplanasi ini sangat bermanfaat bagi pembaca yang ingin memahami lebih jelas tentang sebab atau faktor yang menyebabkan suatu perubahan terjadi, serta tahapan-tahapan yang terlibat dalam proses perubahan tersebut.

Contoh Teks Eksplanasi:

Berikut ini beberapa contoh teks eksplanasi yang bisa kamu pelajari:

1. Sampel Teks Eksplanasi Mengenai Banjir

Banjir adalah fenomena alam yang terjadi akibat air yang naik dan menutupi permukaan suatu daerah. Banjir juga merupakan bagian dari siklus air, yaitu bagian dari air permukaan yang mengalir ke lautan. Melalui siklus air, kita dapat melihat bahwa jumlah air permukaan dipengaruhi oleh curah hujan dan penyerapan air ke dalam tanah.

Banjir yang terjadi secara alami disebabkan oleh curah hujan lokal dan penyebaran limpasan dari hulu DAS. Banjir yang disebabkan oleh aktivitas manusia disebut banjir non-ilmiah. Proses penggenangan alam, seperti hujan yang jatuh ke permukaan bumi, tertahan oleh tumbuh-tumbuhan, kemudian masuk ke permukaan, mengalir ke tempat yang lebih rendah, kemudian menguap dan meninggalkan permukaan.

Banjir yang terjadi secara alami dapat menjadi bencana bagi manusia jika terjadi di daerah yang merugikan manusia. Di sisi lain, banjir yang tidak wajar terjadi karena ulah manusia, seperti membuang sampah dan mencegah air mengalir dengan lancar, sehingga semakin banyak air yang terapung di TPA, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk menguap keluar karena menyentuh tanah dan menyebabkan banjir.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa proses banjir dapat terjadi secara alami atau dengan campur tangan manusia. Manusia hidup di habitat yang pada dasarnya merupakan dataran banjir dan dapat mengalami kerugian akibat banjir. Jika manusia tinggal di daerah dataran yang sering banjir, maka bukan banjirlah yang mendatangi manusia, namun justru manusia yang mendatangi daerah banjir.

2. Sampel Teks Eksplanasi Mengenai Tsunami

Tsunami (yang secara harfiah berarti "ombak besar di pelabuhan") adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan bagian atas permukaan laut secara vertikal. Perubahan bagian atas permukaan laut ini bisa disebabkan oleh gempa bumi yang berpusat di bawah permukaan laut, letusan gunung berapi di bawah permukaan laut, longsor di bawah permukaan laut, atau hantaman meteor di pantai. Gelombang yang terjadi saat tsunami bisa merambat ke segala arah. 
Tsunami bisa terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah air, misalnya letusan gunung di bawah laut, gempa bumi, longsor, atau meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami disebabkan oleh gempa bumi di bawah laut. Dalam rekaman sejarah, beberapa tsunami disebabkan oleh gunung meletus, seperti saat meletusnya Gunung Krakatau. 
Gerakan vertikal di dalam kerak bumi bisa menyebabkan dasar laut menjadi naik atau turun secara tiba-tiba, yang menyebabkan gangguan keseimbangan air yang berada di atasnya. Hal ini menyebabkan terjadinya genre tenaga air di bawah laut sampai ke pantai sebagai gelombang besar yang menyebabkan terjadinya tsunami. 
Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman air laut di mana gelombang tersebut terjadi, dimana kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer per jam. Jika tsunami mencapai pantai, kecepatannya akan sekitar 50 km/jam dan energinya sangat merusak wilayah pantai yang dilaluinya. 
Di tengah air laut yang tinggi, gelombang tsunami hanya beberapa sentimeter sampai beberapa meter, tetapi saat mencapai pantai tinggi gelombangnya bisa mencapai puluhan meter karena terjadi penumpukan masa air. Saat mencapai pantai, tsunami akan merayap masuk ke daratan jauh di sepanjang garis pantai dengan jangkauan yang bisa mencapai beberapa ratus meter bahkan bisa beberapa kilometer. Gerakan vertikal ini bisa terjadi di patahan bumi atau sesar. Gempa bumi juga bisa terjadi di wilayah subduksi, dimana lempeng lautan menelusup ke bawah lempeng benua. 
Kesimpulan yang dapat diambil dari model teks eksplanasi di atas adalah bahwa tanah longsor yang terjadi di dasar laut dan runtuhan gunung berapi juga dapat menyebabkan gangguan air laut yang dapat membentuk tsunami. Gempa bumi yang menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan bumi juga dapat menyebabkan dasar laut naik-turun secara tiba-tiba, sehingga keseimbangan air laut di atasnya terganggu. Demikian juga halnya dengan benda kosmis atau meteor yang jatuh ke atas. Jika ukuran meteor atau longsor ini cukup besar, maka dapat terjadi megatsunami yang tingginya mencapai ratusan meter.

3. Contoh Teks Eksplanasi Tentang Gempa Bumi

Gempa bumi adalah getaran yang disebabkan oleh pergerakan lapisan-lapisan bumi yang terletak di permukaan. Ini sering terjadi di dekat gunung berapi aktif dan di daerah yang didominasi pegunungan. Gempa bumi disebabkan oleh pergerakan atau perpindahan lapisan bumi dan letusan gunung berapi yang sangat kuat. Selain itu, gempa bumi terjadi dengan cepat dan memiliki dampak besar pada wilayah sekitarnya. Getaran seismik saat gempa yang sangat kuat dapat menyebar ke segala arah, sehingga dapat meratakan bangunan dan menyebabkan korban jiwa. Gempa bumi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu gempa vulkanik dan gempa gerakan kerak, tergantung pada penyebab terjadinya. 

Gerakan kerak disebabkan oleh pergerakan lapisan-lapisan kerak yang melunak dan menyebabkan perpindahan dan gerakan. Teori "tektonik lempeng" menjelaskan bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan yang saling bertabrakan. Sebagian besar wilayah kerak tersebut terletak seperti salju dan mengapung di atas lapisan lainnya. Lapisan-lapisan ini bergerak sangat lambat sehingga menyebabkan runtuhan dan gerakan, yang kemudian menyebabkan terjadinya gempa bumi. Selain itu, gempa bumi vulkanik terjadi akibat adanya letusan gunung berapi yang seringkali sangat besar. Jenis gempa vulkanik ini pada praktiknya lebih jarang terjadi dibandingkan dengan gempa tektonik.

Kesimpulan dari teks eksplanasi di atas adalah bahwa gempa bumi dapat terjadi kapan saja dan tidak tergantung pada musim. Namun, fokus gempa biasanya hanya terjadi di beberapa wilayah tertentu, seperti wilayah perbatasan Pasifik yang dikenal sebagai lingkaran api karena banyak gunung berapi di sekitarnya.

Cara Membuat Teks Eksplanasi 

Apakah setelah melihat contoh teks eksplanasi di atas, Sobat Pengembangan Diri tertarik untuk membuatnya sendiri? Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat Sobat ikuti untuk membuat teks eksplanasi:

  • Pilih topik yang Sobat ingin jelaskan. Pastikan topik tersebut memiliki proses yang jelas dan bisa dijelaskan secara detail.
  • Tentukan tujuan penulisan. Apa yang Sobat ingin sampaikan kepada pembaca melalui teks eksplanasi ini?
  • Tuliskan outline atau garis besar teks. Buatlah daftar poin-poin yang akan Sobat sampaikan dalam teks eksplanasi tersebut.
  • Tuliskan teks eksplanasi sesuai dengan outline yang telah dibuat. Gunakan bahasa yang sederhana, jelas, dan mudah dipahami oleh pembaca.
  • Sesuaikan penulisan dengan jenis teks eksplanasi yang Sobat pilih. Misalnya, jika Sobat membuat teks eksplanasi proses, pastikan untuk menyertakan tahapan-tahapan proses tersebut secara jelas.
  • Revisi dan perbaiki teks eksplanasi yang telah dibuat. Pastikan teks tersebut bebas dari kesalahan penulisan dan memiliki alur yang jelas.
  • Selesai. Sobat telah berhasil membuat teks eksplanasi yang baik dan bermanfaat bagi pembaca.
Selesai sudah tulisan mengenai Pengertian Teks Eksplanasi, Struktur, Ciri, Contoh, Jenis dan Cara Membuatnya. Semoga Bermanfaat!

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.
Contact Us via Whatsapp